Selasa, 06 Maret 2012

Kasiat Jagung

Selama ini jagung hanya dikenal sebagai salah satu makanan pokok bagi penduduk Indonesia. Namun ternyata jagung juga bermanfaat bagi kesehatan kita. Untuk itu marilah kita meneliti kandungan dari jagung (Zea mays) ini.
  1. Karbohidrat
  2. Protein
  3. Serat
  4. Asam folat
  5. Mineral besi, magnesium, fosfor, kalium dan kalsium
  6. Vitamin B5, B12, A, C
  7. Likopen
Kandungan vitamin C dan likopen dimana keduanya dikenal sebagai antioksidan membuat jagung dapat membantu menjaga kesehatan rambut dan kulit bila dikonsumsi dengan teratur. Kedua zat tadi ditambah dengan asam folat diyakini membantu penyembuhan luka pada kulit akibat penyakit cacar atau jerawat.
Cara pemanfaatan jagung untuk mengatasi jerawat adalah sebagai berikut :
Parut jagung muda, kemudian oleskan pada luka akibat sakit cacar atau jerawat. Biarkan sampai mongering selanjutnya diratakan.
Pada tanaman jagung terdapat rambut (Corn Silk). Rambut jagung ini ternyata juga memiliki manfaat yaitu :
  1. Mengatasi gangguan buang air kecil (BAK) termasuk rasa sakit saat buang air kecil serta pembengkakan kandung kemih.Hal ini disebabkan kandungan kalium yang tinggi sehingga mempunyai efek diuretik.
  2. Mengontrol pendarahan semasa melahirkan
  3. Membantu mengobati tekanan darah tinggi dan gangguan air dari dalam tubuh (oedema)
Manfaat no 1 – 3 diperoleh dengan cara minum air rebusan rambut jagung secara teratur.
  1. Menghentikan kebiasaan mengompol pada anak.
Manfaat no 4 diperoleh dengan minum 1 cangkir teh rambut jagung sebelum tidur.
Sumber : Dr Mangestuti, Apt MS – Departemen Farmakognosi dan Fitokimia Fakultas Farmasi Unair

Hot NeW

Kandungan gizi

Add caption
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:
  • Kalori : 355 Kalori
  • Protein : 9,2 gr
  • Lemak : 3,9 gr
  • Karbohidrat : 73,7 gr
  • Kalsium : 10 mg
  • Fosfor : 256 mg
  • Ferrum : 2,4 mg
  • Vitamin A : 510 SI
  • Vitamin B1 : 0,38 mg
  • Air : 12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan 90 %.
Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak.
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.

Pemanfaatan

Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan.

Pengertian

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Klasifikasi

Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. [1] Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.